NasDem Rekrut 500 Tokoh
JOGJA
- Partai NasDem siap menyongsong Pemilu 2014. Bagi partai ini, agenda
pemilu merupakan bagian dari implementasi dari komitmen melakukan
restorasi atau perubahan.
Dengan demikian, dalam pemilu nanti Partai NasDem memiliki target menang dalam pemilihan legislatif. Strategi pemenangan itu salah satunya dengan melakukan rekruitmen tokoh yang memiliki kapasitas, integritas, popularitas dan ideologi yang sama dengan Partai NasDem.
”Mekanisme perekrutan tentu saja tidak sekadar tunjuk orang atau membajak partai lain seperti yang ramai diasumsikan,” ujar Ketua DPW Partai NasDem Provinsi DIJ Subardi kemarin (29/7).
Menurut Subardi, persyaratan perekrutan bukan hanya harus memiliki kekuatan politik, finansial, popularitas, pengalaman dan jaringan. Namun juga komitmen sesuai integritas dan ideologi partai. ”Kesanggupan menjadi agen perubahan bagi restorasi Indonesia menjadi persyaratan utama,” tandas lelaki yang pernah menjadi caleg DPR RI dari Partai Golkar DIJ ini.
Dikatakan, saat ini DPW Partai NasDem DIJ telah bergerak melakukan pendekatan personal dengan banyak tokoh di DIJ untuk diajak bergabung dan menjadi calon legislatif. “Sekarang telah terinventarisasi 500 tokoh di DIJ. Tiap kabupaten dan kota ada 100 tokoh yang siap berkompetisi dalam Pemilu 2014,” ungkap mantan Ketua Badan Liga Amatir (BLA) PSSI ini.
Menanggapi polemik perekrutan anggota legislatif yang masih duduk di DPR RI, DPRD kabupaten, kota, dan provinsi dari partai politik lain, Subardi menegaskan, partainya akan menerima para tokoh anggota legislatif tersebut. Syaratnya, mereka sanggup melakukan perubahan di negeri ini dan tidak sekadar menjadi kutu loncat politik. Yakni, ingin pindah tempat hanya sekadar mengejar kekuasaan dan uang belaka.
Bagi sejumlah tokoh yang berharap masuk Partai NasDem karena tergiur modal awal pemenangan Rp 5 miliar sampai Rp10 miliar dari partai untuk calegnya tanpa memiliki komitmen perubahan, Subardi mengingatkan jangan harap bisa bergabung dengan Partai NasDem.
”Bagi kami, modal awal yang diberikan itu bukan hanya iming-iming menarik simpati kader partai lain. Tapi kami sadar untuk melakukan perubahan dibutuhkan ongkos yang tidak sedikit,” ujarnya.
Itu artinya, lanjut dia, yang diberikan partai kepada calegnya adalah ongkos partai melakukan perubahan di negeri ini. Karena itu, Subardi kembali menegaskan partainya tak ingin kader kutu loncat. NasDem hanya ingin bekerja sama dengan orang yang betul-betul ingin menjadi agen perubahan berbasis ideologi partai.
Partainya bakal menerima dengan lapang dada anggota legislatif yang masih duduk di parlemen dan dari partai manapun untuk bergabung, sesuai dengan persyaratan partai.
”Modal Rp 5 miliar sampai Rp 10 miliar untuk setiap caleg bukan sekadar iming-iming, melainkan ongkos partai melakukan restorasi Indonesia,” papar ayah tiga anak ini. (bhn/kus/amd)
Dengan demikian, dalam pemilu nanti Partai NasDem memiliki target menang dalam pemilihan legislatif. Strategi pemenangan itu salah satunya dengan melakukan rekruitmen tokoh yang memiliki kapasitas, integritas, popularitas dan ideologi yang sama dengan Partai NasDem.
”Mekanisme perekrutan tentu saja tidak sekadar tunjuk orang atau membajak partai lain seperti yang ramai diasumsikan,” ujar Ketua DPW Partai NasDem Provinsi DIJ Subardi kemarin (29/7).
Menurut Subardi, persyaratan perekrutan bukan hanya harus memiliki kekuatan politik, finansial, popularitas, pengalaman dan jaringan. Namun juga komitmen sesuai integritas dan ideologi partai. ”Kesanggupan menjadi agen perubahan bagi restorasi Indonesia menjadi persyaratan utama,” tandas lelaki yang pernah menjadi caleg DPR RI dari Partai Golkar DIJ ini.
Dikatakan, saat ini DPW Partai NasDem DIJ telah bergerak melakukan pendekatan personal dengan banyak tokoh di DIJ untuk diajak bergabung dan menjadi calon legislatif. “Sekarang telah terinventarisasi 500 tokoh di DIJ. Tiap kabupaten dan kota ada 100 tokoh yang siap berkompetisi dalam Pemilu 2014,” ungkap mantan Ketua Badan Liga Amatir (BLA) PSSI ini.
Menanggapi polemik perekrutan anggota legislatif yang masih duduk di DPR RI, DPRD kabupaten, kota, dan provinsi dari partai politik lain, Subardi menegaskan, partainya akan menerima para tokoh anggota legislatif tersebut. Syaratnya, mereka sanggup melakukan perubahan di negeri ini dan tidak sekadar menjadi kutu loncat politik. Yakni, ingin pindah tempat hanya sekadar mengejar kekuasaan dan uang belaka.
Bagi sejumlah tokoh yang berharap masuk Partai NasDem karena tergiur modal awal pemenangan Rp 5 miliar sampai Rp10 miliar dari partai untuk calegnya tanpa memiliki komitmen perubahan, Subardi mengingatkan jangan harap bisa bergabung dengan Partai NasDem.
”Bagi kami, modal awal yang diberikan itu bukan hanya iming-iming menarik simpati kader partai lain. Tapi kami sadar untuk melakukan perubahan dibutuhkan ongkos yang tidak sedikit,” ujarnya.
Itu artinya, lanjut dia, yang diberikan partai kepada calegnya adalah ongkos partai melakukan perubahan di negeri ini. Karena itu, Subardi kembali menegaskan partainya tak ingin kader kutu loncat. NasDem hanya ingin bekerja sama dengan orang yang betul-betul ingin menjadi agen perubahan berbasis ideologi partai.
Partainya bakal menerima dengan lapang dada anggota legislatif yang masih duduk di parlemen dan dari partai manapun untuk bergabung, sesuai dengan persyaratan partai.
”Modal Rp 5 miliar sampai Rp 10 miliar untuk setiap caleg bukan sekadar iming-iming, melainkan ongkos partai melakukan restorasi Indonesia,” papar ayah tiga anak ini. (bhn/kus/amd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar