Selasa, 25 September 2012

Pelita Hati - 5 Jam Bersama Megawati Di Hari Kemenangan Jokowi Jadi DKI 1

INDONESIA KATAKAMI 

Calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) mendampingi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah), Ketua F-PDIP DPR, Puan Maharani (keempat kanan) dan Ketua MPR Taufik Kiemas (ketiga kanan) sebelum memberikan hak pilih pada pencoblosan Pilgub DKI Jakarta putaran kedua di TPS 31 Kebagusan, Jakarta Selatan, Kamis (20/9/2012). FOTO ANTARA/M Agung Rajasa/mes/12

EKSKLUSIF
Oleh : Mega Simarmata, Editor-in Chief KATAKAMI.COM

Jakarta, 21 September 2012 (KATAKAMI.COM)   —  Ratusan wartawan dari media cetak dan elektronik ( dalam dan luar negeri ) sudah menunggu di depan kediaman pribadi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan sejak pagi hari kemarin, Kamis (20/9/2012) di kawasan Kebagusan, Jakarta Selatan.
Kedatangan ratusan media ke sana tentu dalam rangka meliput putaran kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta, khususnya untuk meliput pencoblosan yang dilakukan oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang didampingi suami tercinta, Taufiq Kiemas, serta semua anak dan menantu.
Sang Calon Gubernur yang diusung PDI Perjuangan, Joko Widodo atau Jokowi, ikut mendampingi Megawati sekeluarga mencoblos.
Beruntunglah saya, menjadi satu-satunya jurnalis yang diizinkan berada di tengah keluarga Taufiq Kiemas – Megawati Soekarnoputri sejak awal hingga akhir acara saat hari pencoblosan kemarin.
Ada seorang wartawati lain yang ikut hadir di antara kami dari TEMPO tetapi menjelang siang hari ia pamit pulang untuk melanjutkan tugas peliputannya ke tempat lain.
Saya mengenal Taufiq Kiemas dan Megawati sejak kerusuhan 27 Juli 1996.
Saat kerusuhan 27 Juli terjadi, saya adalah satu-satunya reporter radio yang melaporkan secara langsung kerusuhan itu selama lebih dari 10 jam dan disiarkan di radio tempat saya bekerja saat itu yaitu RADIO RAMAKO.
Dari laporan langsung saya itulah, TK (panggilan Taufiq Kiemas) dan Megawati Soekarnoputri, termasuk juga Almarhum Sophan Sophiaan bisa memantau perkembangan di lokasi kerusuhan yaitu di kantor PDI Jalan Diponegoro Jakarta Pusat.
Persahabatan antara saya dan pasangan Taufiq Kiemas – Megawati Soekarnoputri berlanjut saat putri sulung Bung Karno ini menjadi Wakil Presiden RI ( saat Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi Presiden RI ke 4 tahun 1999 ).
Sebab, saya yang saat itu bekerja di Radio Trijaya FM, mendapat tugas untuk mulai meliput di Istana Kepresidenan.
Hingga akhirnya, saat Megawati naik menjadi Presiden RI ke 5 tahun 2001, saya masih tetap bertugas sebagai wartawan di Istana Kepresidenan.
Latar belakang saya sebagai satu-satunya reporter radio yang meliput secara langsung kerusuhan 27 Juli itulah yang membuat Taufiq Kiemas dan Megawati menjadi sangat bersahabat hingga saat ini.


Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri seusai mencoblos di TPS 031 pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta di Jakarta, Kamis (20/9/2012). Foto: VIVAnews/Muhamad Solihin.

(EKSKLUSIF)  TAUFIQ KIEMAS : JOKOWI MENANG KARENA MENGUSUNG PANCASILA

” Kamu apa kabarnya ” tanya Megawati saat kami berjabatan-tangan di Kebagusan.
” Kabar baik, Bu ” jawab KATAKAMI.COM.
Di hari pencoblosan kemarin, Megawati terlihat cantik dengan kemeja kotak-kotak bernuansa warna ungu.
” Ibu kelihatan cantik sekali hari ini ” ucap KATAKAMI.COM kepada Megawati.
” Iya dong, dari dulu saya memang cantik toh …. ” jawab Megawati sambil tertawa gembira.
Taufiq Kiemas dan Megawati, beserta semua anak dan menantunya, tak langsung mencoblos setibanya di kediaman pribadi mereka dari kediaman Jalan Teuku Umar ke rumah di Jalan Kebagusan Jakarta Selatan.
Mereka menikmati sarapan pagi soto dan mie ayam.
Sang calon gubernur yang diusung PDI Perjuangan yaitu Joko Widodo (Jokowi) hadir diantara keluarga besar Taufiq Kiemas – Megawati.
Jokowi mengenakan kemeja putih.
Ia bersikap ramah kepada siapa saja yang menyapa, berjabatan tangan dan ingin berfoto bersama dirinya.
“Kok gak pakai kotak-kotak, Mas Jokowi ?” tanya KATAKAMI.COM kepada Jokowi.
“Nanti Mbak, setelah quick count mulai dilakukan, saya akan ganti baju kotak-kotak. Sekarang putih dulu” jawab Jokowi.
Jokowi juga terlihat santai diantara keluarga besar Taufiq Kiemas – Megawati.
Ia menikmati sarapan pagi sambil berbincang dengan kader PDIP, Maruarar (Ara) Sirait.
Hadir juga dua kader PDIP lainnya yaitu Hasto K. Hardjodisastro dan Wakil Sekretaris Bidang Internal DPP PDI Perjuangan, Erico Sotarduga Sitorus.


Calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri), Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua F-PDIP DPR, Puan Maharani (kanan) saat memberikan keterangan pada pencoblosan Pilgub DKI Jakarta putaran kedua di TPS 31 Kebagusan, Jakarta Selatan, Kamis (20/9/2012). (JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat)

Menjelang siang, barulah Taufiq Kiemas, Megawati, seluruh anak dan menantu, dengan didampingi oleh Jokowi, menuju ke TPS 31 untuk melakukan pencoblosan.
Dan setelah pencoblosan, di gelar jumpa pers di kediaman Megawati.
“Tadi kami sekeluarga telah melaksanakan Pemilukada  DKI ini. Nantinya kita akan melihat hasilnya. Sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, saya bekerja sangat keras selama ini untuk bisa memenangkan putaran kedua ini. Saya berharap pemilu di DKI ini berjalan dengan baik. Sejak seminggu yang lalu sampai tadi malam, laporan yang masuk dari seluruh mesin partai kami, mereka tetap bertugas mengawasi jalannya penghitungan suara. Saya memang mendapat laporan bahwa banya temuan-temuan di lapangan. Itulah sebabnya, untuk ke depannya nanti harus bisa menjadi lebih baik” kata Megawati di awal jumpa persnya.
Megawati menyampaikan ucapan terimakasih secara khusus kepada media massa.
“Khusus untuk Pemilu di DKI Jakarta ini, untuk kalangan media …. baik media cetak ataupun elektronika, yang telah terus menerus menyampaikan beritanya, saya sebagai Ketua Umum Partai … mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya karena kalangan media telah memberikan masukan dan “pembelajaran” kepada seluruh masyarakat agar jangan takut mendatangi TPS-TPS. Dengan demikian, kita bisa mengurangi golput. Sehingga, apa yang diinginkan masyarakat untuk mendapatkan pemimpin, semua bisa berjalan dengan baik. Insya Allah, calon yang diajukan PDI Perjuangan ini berhasil. Mohon doanya, Pak Jokowi dan Pak Basuki Purnama bisa mengalami kemenangan” lanjut Megawati.
Megawati mengingatkan 4 hal yang menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah pemilihan umum.
“Ada 4 hal yang sangat penting yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU), IT, Intelijen dan Money Politic, semuanya ini bisa netral, maka aspirasi rakyatlah yang akan terlihat. Tapi kalau ada salah satu unsur dari ke-4 hal tadi tidak netral, maka yang akan terjadi adalah kecurangan-kecurangan. Masyarakat jangan tergoda untuk melakukan hal-hal yang tidak etis.
Misalnya, isu SARA.
Kalau kita sebagai warga bangsa, harus memegang 4 pilar negara kita yaitu Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, merupakan tanggap dari kehidupan kita berbangsa dan bernegara. Kalau ke-4 pilar ini yang kita jalankan, masalah-masalah SARA tidak perlu ada.
Kita tahu, dengan Negara yang berbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, terutama Bhineka Tunggal Ika, kita semua harus menyadari bahwa kita adalah satu yaitu INDONESIA.
Tidak beraliran agama, tidak beralirasan ras atau suku, dan tidak pernah mengatakan bahwa kita berlainan antara satu dengan yang lainnya.
Kita adalah satu jiwa yaitu EKA di dalam Bhineka Tunggal Ika” kata Megawati.


Calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (tengah) saat menyampaikan pidato kemenangannya di hadapan wartawan dan menemui pendukungnya di posko tim sukses pasangan Jokowi-Ahoki Jl. Borobudur No.22, Menteng, Jakarta, Kamis (20/9/2012). Berdasarkan penghitungan cepat berbagai hasil survei menunjukkan pasangan Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama menang dalam perolehan suara pada Pemilukada DKI Jakarta 2012.

Dan seperti yang sudah kita ketahui, pasangan Jokowi – Ahok keluar sebagai PEMENANG Pilgub DKI Jakarta 2012.
Megawati pantas berlega hati.
Sejak menjelang putaran pertama Pilgub DKI, Megawati turun langsung ke lapangan membantu sosialisasi dan menyemarakkan kampanye Jokowi – Ahok.
Mega tak segan memakai seragam “kotak-kotak”.
Mega tak segan untuk ikut membuat lambang metal lewat ketiga jari tangan.
Rasanya sudah sangat lama, Mega tidak terlihat sebagaimana aslinya dulu sebagai politisi yang berkharisma dan pantang menyerah. Kehebatan Bung Karno sebagai seorang orator ulung, sesungguhnya menurun pada putri sulungnya.
Dan ketika ini disampaikan KATAKAMI.COM kepada Megawati bahwa dalam Pilkada Jakarta ini, dirinya terlihat sangat all out turun ke lapangan.
Mega menjawab, “Saya tidak berubah. Saya tetap seperti yang dulu. Tapi kadang kala, saya harus menahan diri. Sebab saya tidak mau  ada omongan-omongan yang negatif bahwa seolah-olah saya ini ambisius. Saya tahu kapan saya harus bicara”.
Semua informasi mengenai jalannya Pilgub DKI Jakarta putaran kedua kemarin, diikuti oleh pasangan Taufiq Kiemas dan Megawati dari menit ke menit.
Tapi walau demikian, Mega tetap sangat peduli pada sang suami tercinta yang baru pulih dari sakit.
Mega yang menawarkan makanan untuk TK.
Mega juga yang memilihkan dan meminta pegawainya untuk menyiapkan buah untuk dimakan suaminya.
“Mas Taufiq baru sembuh. Jadi makanannya harus tetap dijaga” Mega menjelaskan dengan lembut.
Ketika kalangan wartawan mempermasalahkan, mengapa hanya TK yang tidak memakai baju kotak-kotak saat mencoblos.
Megawati menjawab dengan lugas, “Lho, Mas Taufiq memang sengaja memakai warna merah. Itu warna partai kami. Warna dari PDI Perjuangan. Kalau semua pakai kotak-kotak, warna dan ciri dari PDI Perjuangan tidak kelihatan dong. Makanya, Mas Taufiq memang sengaja memakai warna merah” ungkap Mega.
Taufiq Kiemas pun menambahkan penjelasan Megawati.
“Aku ini hampir tidak pernah pakai baju warna merah. Tapi hari ini, aku pakai merah. Ini warna PDI Perjuangan. Dan aku mau tunjukkan bahwa PDI Perjuangan itu ada” kata TK.


Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Sorkarnoputri

Lima jam bersama Megawati di hari kemenangan Jokowi menjadi DKI 1 memang merupakan sebuah momen yang sangat khusus.
Terlihat jelas bahwa Mega memang masih sangat berkharisma.
Ia tak kehilangan jatidiri dan semangat juang.
Ia tetap percaya diri dan menunjukkan bahwa dalam memperjuangkan sesuatu di panggung politik harus tetap pantang menyerah.
Pemilihan Umum Gubernur di ibukota Jakarta menjadi salah satu bukti nyata bahwa Mega masih perkasa.
Ia sudah menemukan dan kembali menjadi dirinya seperti di masa kejayaan PDI Perjuangan dulu.
Turun ke bawah.
Turun ke rakyat.
Tak cuma menerima laporan dan mengabaikan interaksi langsung dengan rakyat yang tetap mencintai dirinya.
Vox Populi Vox Dei !
Suara Rakyat adalah Suara Tuhan ….
Mega harus tetap menunjukkan semangat politik yang seindah ini jika PDI Perjuangan hendak meraih kemenangan pada perjuangan mereka selanjutnya di tingkatan yang lebih tinggi yaitu Pilpres 2014.
Siapapun nanti capres yang akan mereka usung pada Pilpres 2014 mendatang, PDI Perjuangan ( terutama Sang Ketua Umum ) harus melanjutkan rumus politik yang sangat jitu ini.
Turun ke bawah
Turun ke rakyat
Terutama karena karena PANGLIMA TERTINGGI mereka di PDI Perjuangan, memimpin langsung perjuangan ke akar-akar rumput untuk memenangkan perjuangan politik di garis terdepan.
Sapa, rangkul dan dengarkanlah rakyat bicara tentang apapun juga.
Sebab itulah hakekat seorang pemimpin sejati yaitu mendengarkan suara rakyatnya.
Apalagi kalau yang disuarakan oleh rakyat Indonesia adalah hal-hal yang sangat menyakitkan dan menyedihkan dalam kehidupan ini.
Selamat untuk PDI Perjuangan
Selamat juga Megawati Soekarnoputri
Selamat untuk Partai Gerindra yang juga mengusung Jokowi
Selamat untuk Pasangan Jokowi – Basuki Purnama
“We are the champions, My Friends 
And we’ll keep on fighting till the end - 
We are the champions 
We are the champions 
No time for losers 
‘Cause we are the champions – of the world “



(MS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar