Jumat, 21 September 2012

Pengamat : Maraknya Kebakaran Dengan Kekalahan Foke Ada Korelasinya

 
JAKARTA, SON– Menurut keilmuan statistik, korelasi maraknya kebakaran di sejumlah wilayah DKI Jakarta dengan kekalahan Fauzi Wibowo (Foke) diajang pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) bisa dibenarkan.
 
"Karena data yang kita miliki menunjukkan hal yang demikian," ujar pengamat sosiolog, Thamrin Amal Tomagola saat ditemui wartawan usai diskusi bertajuk ”Beberapa Catatan Kristis Seputar Pelaksanaan dan Potret Politik di Jakarta” yang digelar di Yakoma PGI, Cempaka Putih, Jakarta, Jumat (24/8/2012).
 
Lebih lanjut, Thamrin menjelaskan, bahwa data yang dimiliki pihaknya menunjukan kebakaran yang terjadi menjelang 20 September adalah di tempat Foke mendapat suara sepertiga dari Jokowi. Dengan demikian, pengajar sosiologi ini menegaskan, hal itu hanya bisa dibenarkan secara statistik. "Secara statistik hal itu boleh disimpulkan. Tetapi apakah betul itu dilapangan belum tentu. Itu baru kebenaran secara statistik," jelas Thamrin.
 
Selain itu, Thamrin juga berpendapat, Pemilukada putaran kedua ini pun bisa dijadikan pemicu penyebab kebakaran. "Bisa saja, ada orang-orang yang memanfaatkan keadaan yang sudah ambruradul di pemukiman, dan kemudian tidak pernah disentuh oleh pemerintah kota karena pemerintah kota mencari proyek yang menghasilkan keuntungan. Dan kemudian ada orang yang mengail di air keruh," tutur Thamrin.
 
Sementara itu, dikesempatan yang berbeda, pengamat media, Ade Armando, mengeluarkan data tujuh lokasi kebakaran di Jakarta. Yang merupakan daerah-daerah yang dalam pilkada 2012 dimenangkan oleh Jokowi. Beserta 'data' tentang perbandingan perolehan suara Foke dan Jokowi.  
 
1.    Cideng, Foke: 26,07 – Jokowi : 55,26.
 
2.    Kapuk Muara, Foke : 25,02 – Jokowi : 62,49.
 
3.    Karet Tengsin, Foke : 36,01 – Jokowi : 39,36.
 
4.    Pondok Bambu, Foke : 35,66 – Jokowi : 39,14.
 
5.    Glodok, Foke : 16,63 – Jokowi : 77,30.
 
6.    Pekojan (Tambora), Foke : 26,73 – Jokowi : 61,35.
 
7.    Pinangsia, Foke: 33,02 – Jokowi : 56,45
 
Meski demikian, Ade menjelaskan, data ini perlu dikonfirmasi. "Karena kalau data itu benar, nampaknya ada korelasi antara lokasi kebakaran dengan perolehan suara pilkada,"jelasnya seperti dikutip dari email yang diterima Sorotnews melalui yahoo Group wartawan.
 
Ade melanjutkan, salah satu tafsiran yang mungkin adalah ada upaya sengaja untuk membakar daerah-daerah yang rakyatnya memilih Jokowi.
 
"Dan ini semakin diperkuat dengan cuplikan pernyataan Foke pada korban kebakaran bahwa mereka yang mendukung Jokowi sebaiknya pindah ke Solo saja," ujar Ade Armando.
 
Tetapi, Ade juga tidak mau sembrono dalam menganalisa hal tersebut. Karena, masih ada beberapa pertanyaan yang dijawab. Diantaranya, benarkah ada kebakaran di tujuh daerah yang disebut? Benarkah tujuh kebakaran itu berlangsung menjelang Pilkada? Kalaupun benar, benarkah di tujuh daerah itu Jokowi memang unggul?
 
"Kalaupun benar, adakah kebakaran di tempat2 lain di periode waktu yang sama yang mayoritas warganya tidak memilih Jokowi," pungkas Ade Armando.   (Bisma Rizal/Bowo Santoso)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar