JAKARTA, SON–
Menurut keilmuan statistik, korelasi maraknya kebakaran di sejumlah
wilayah DKI Jakarta dengan kekalahan Fauzi Wibowo (Foke) diajang
pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) bisa dibenarkan.
"Karena data yang kita miliki menunjukkan hal yang demikian," ujar
pengamat sosiolog, Thamrin Amal Tomagola saat ditemui wartawan usai
diskusi bertajuk ”Beberapa Catatan Kristis Seputar Pelaksanaan dan
Potret Politik di Jakarta” yang digelar di Yakoma PGI, Cempaka Putih,
Jakarta, Jumat (24/8/2012).
Lebih lanjut,
Thamrin menjelaskan, bahwa data yang dimiliki pihaknya menunjukan
kebakaran yang terjadi menjelang 20 September adalah di tempat Foke
mendapat suara sepertiga dari Jokowi. Dengan demikian, pengajar
sosiologi ini menegaskan, hal itu hanya bisa dibenarkan secara
statistik. "Secara statistik hal itu boleh disimpulkan. Tetapi apakah
betul itu dilapangan belum tentu. Itu baru kebenaran secara statistik,"
jelas Thamrin.
Selain itu, Thamrin juga
berpendapat, Pemilukada putaran kedua ini pun bisa dijadikan pemicu
penyebab kebakaran. "Bisa saja, ada orang-orang yang memanfaatkan
keadaan yang sudah ambruradul di pemukiman, dan kemudian tidak pernah
disentuh oleh pemerintah kota karena pemerintah kota mencari proyek yang
menghasilkan keuntungan. Dan kemudian ada orang yang mengail di air
keruh," tutur Thamrin.
Sementara itu,
dikesempatan yang berbeda, pengamat media, Ade Armando, mengeluarkan
data tujuh lokasi kebakaran di Jakarta. Yang merupakan daerah-daerah
yang dalam pilkada 2012 dimenangkan oleh Jokowi. Beserta 'data' tentang
perbandingan perolehan suara Foke dan Jokowi.
1. Cideng, Foke: 26,07 – Jokowi : 55,26.
2. Kapuk Muara, Foke : 25,02 – Jokowi : 62,49.
3. Karet Tengsin, Foke : 36,01 – Jokowi : 39,36.
4. Pondok Bambu, Foke : 35,66 – Jokowi : 39,14.
5. Glodok, Foke : 16,63 – Jokowi : 77,30.
6. Pekojan (Tambora), Foke : 26,73 – Jokowi : 61,35.
7. Pinangsia, Foke: 33,02 – Jokowi : 56,45
Meski demikian, Ade menjelaskan, data ini perlu dikonfirmasi. "Karena
kalau data itu benar, nampaknya ada korelasi antara lokasi kebakaran
dengan perolehan suara pilkada,"jelasnya seperti dikutip dari email yang
diterima Sorotnews melalui yahoo Group wartawan.
Ade melanjutkan, salah satu tafsiran yang mungkin adalah ada upaya
sengaja untuk membakar daerah-daerah yang rakyatnya memilih Jokowi.
"Dan ini semakin diperkuat dengan cuplikan pernyataan Foke pada korban
kebakaran bahwa mereka yang mendukung Jokowi sebaiknya pindah ke Solo
saja," ujar Ade Armando.
Tetapi, Ade juga tidak
mau sembrono dalam menganalisa hal tersebut. Karena, masih ada beberapa
pertanyaan yang dijawab. Diantaranya, benarkah ada kebakaran di tujuh
daerah yang disebut? Benarkah tujuh kebakaran itu berlangsung menjelang
Pilkada? Kalaupun benar, benarkah di tujuh daerah itu Jokowi memang
unggul?
"Kalaupun benar, adakah kebakaran di
tempat2 lain di periode waktu yang sama yang mayoritas warganya tidak
memilih Jokowi," pungkas Ade Armando. (Bisma Rizal/Bowo Santoso)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar