JAKARTA—Partai Nasdem menilai pemilihan kepala daerah (pilkada)secara langsung harus tetap dipertahankan meski masih ada kelemahan, namun partai politik juga harus serius melakukan pembenahan agar tetap mendapat kepercayaan publik.
Sekretaris Majelis Nasional Partai NasDem Partai NasDem, Jeffrie Geovanie mengatakan hingga saat ini pilkada langsung tetap menjadi pilihan terbaik. Pasalnya, sistem pemilihan tersebut telah mewakili kepentingan dan suara suara ril dari rakyat.
"Sebagai parpol, NasDem sampai saat ini tetap mendukung pelaksanaan pilkada secara langsung. Ini merupakan pilihan terbaik dari pilihan buruk yang ada saat ini," ujarnya, Minggu (23/9). Nasdem, ujar Jeffrie juga tidak sepakat bila pemilukada kembali menggunakan regulasi lama yaitu kepala daerah dipilih oleh DPRD.
Usulan agar pilkada langsung dihentikan dikemukakan oleh Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saifuddin. Menurutnya, saat ini MPR tengah membahas usulan agar pilkada diserahkan ke DPRD masing-masing daerah dan bisa saja setiap daerah memiliki mekanisme pilkada yang beragam pula. Dia mengemukakan pilkada di Aceh, Yogyakarta dan Papua tidak harus sama seperti pilkada di sejumlah daerah lain.
Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama dalam sidang Komisi Bathsul Masail Munas NU, juga merekomendasikan kepada pemerintah untuk menghentikan pilkada langsung. Alasannya, pilkada langsung lebih banyak kerugiannya dibandingkan manfaatnya.
Menurut Jeffire, pembenahan partai politik diperlukan agar partai politik tersebut menjadi sehat. Partai yang sehat, ujarnya, memiliki kader-kader yang punya dedikasi dan integritas sekaligus elektabilitas yang baik. Selain itu, partai politik harus bisa mendidik kader-kader muda agar terjadi regenerasi kualitas pemimpin.
Selain partai membenahi diri, Jeffrie juga menekankan agar proses seleksi atau verifikasi partai politik di KPU Pusat harus serius, baik verifikasi administrasi maupun verifikasi faktual.
Menurut Jeffrie, NasDem sendiri menghormati usulan dan ajakan ulama mengingat banyak konsekuensi negatif dari pilkada langsung. Terutama karena memakan biaya politik yang banyak dan menciptakan konflik sosial.
Namun, menurutnya, pilkada langsung merupakan pilihan tepat karena asas langsung , umum, bebas, rahasia (luber) tercakup dan merepresentasikan pilihan ril dari rakyat sendiri.
Sebelumnya Direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, memang secara kasat mata akan mudah menuduh bahwa pilkada langsung itu merusak. Hal itu, ujarnya, terbukti ketika sering muncul aksi anarkis dan politik uang. Namun, pilkada langsung tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menjadikan masyarakat beradab.
Menurutnya, politik uang dan aksi kekerasan adalah efek samping, bukan sesuatu yang inheren dalam pilkada langsung itu. Karena hanya efek samping maka praktik itu dapat diselesaikan dengan cara-cara lain, tanpa membuang unsur berdemokrasi. (Faa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar