TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch, Ade Irawan, khawatir kebijakan partai yang ingin mendanai calon legislatifnya dalam pemilihan umum 2014 membuatnya seperti event organizer.
"Saya khawatir partai politik jadi EO (event organizer) bagi banyak pengusaha," kata dia dalam diskusi "Jika Caleg Didanai Parpol" di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu, 23 Juni 2012.
Menurut Ade, pemantauan yang dilakukan lembaganya pada pemilu 2004 dan 2009 lalu menyimpulkan bahwa setiap caleg membutuhkan dana yang sangat besar dalam pemilu.
"Dana ini umumnya diperoleh dari badan swasta dan sumbangan perorangan," ujar dia. Dengan kebijakan partai mendanai calegnya, ia menganggap partai hanya akan menjadi penyalur dana bagi pengusaha untuk mendanai caleg mereka.
Belakangan, Partai Nasdem berencana memberikan dana kepada calegnya sekitar Rp 5-10 miliar per calon di setiap daerah pemilihan pada pemilu mendatang. Menurut Ade, idealnya seorang caleg didukung oleh rakyat dan memperoleh dana dari rakyat.
"Sehingga calon itu berpihak kepada rakyat. Tapi masalahnya sekarang tidak begitu," ucap Ade.
PRIHANDOKO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar